Minggu, 19 September 2010

Ukhti....


Duhai ukhti, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah?
Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu ..
Maka dengarkanlah .. 

Ukhti, saat ku jatuh cinta,
Tak akan ku berucap ..
Tak akan ku berkata ..
Namun ku hanya diam ..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan ..
Tak akan ku menggoreskan ..
Yang ku lakukan hanyalah diam ..
Aku tahu ..
Cinta adalah fitrah, sebuah penghargaan tak terperih ..
Karena cinta adalah kehidupan ..
Karena cinta adalah cahaya ..
Aku tahu ..
Hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita ..
Namun ..
Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dgn tenang ..
Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dgn begitu banyak warna ..
Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang mbuat mu menderita ..
Cinta ada kalanya manis bagaikan gula ..
Namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir ..
Cinta adalah perangkap rasa ..
Sekali kau salah terjadi ..
Maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita ..
Maka ukhti,
Agar kau dapat keluar dari belenggu itu ..
Dan melaluinya dengan tenang ..
Maka mencintailah dalam hening ..
Dalam diam ..
Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari ..
Namun juga, jangan kau berlebihan dalam mencintai ..
Jangan kau umbar rasamu ..
Jangan kau serahkan segala sukamu ..
Cobalah merenung sejenak dan pikirkan dgn tenang ..
Kita percaya takdir, bukan?
Kita tahu dengan sangat jelas ..
Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya?
Jadi, apa yang kau risaukan?
Biarkan Allah yang mengaturnya ..
Dan yakinlah di tangan-Nya semua yang baik-baik saja ..
Cobalah renungkan ..
Dia yang kau cintai, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu ..
Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan kau tangisi ketika malam ..
Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?

Ukhti,
Kita tak tahu dan tak akan pernah tahu ..
Hingga saatnya tiba ..
Maka ..
Ku ingatkan padamu, tidakkah malu jika smua rasa telah kau umbar ..
Namun ternyata kelak bukan kau yang dia pilih untuk mendampingi hidupnya? 

Ukhti,
Karena cinta kita begitu agung untuk di umbar ..
Begitu mulia untuk ditumpahkan ..
Dan Sadarilah ukhti ..
Fitrahmu wanita pemalu ..
Dan kau indah karena sifat malumu ..
Lalu,
Masihkah kau tampak indah jika rasa malu itu telah disangkal?
Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap ..
Duhai ukhti
Jadikan malu sebagai selendangmu ..
Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan ..
Dalam jeruji kesetiaan ..
Yah .. Kesetiaan padanya yang telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Luh al-Mahfuz ..
Jauh sebelum bumi dan langit diciptakan ..
Maka cintailah dalam hening ..
Agar jika memang bukan dia yang ditakdirkan untukkmu ..
Maka cukupalah Allah dan kau yang tahu segala rasamu ..
Agar kesucianmu tetap terjaga ..
Agar keanggunanmu tetap terbias ..
Maka ku beritahukan padamu ..
Pegang kendali hatimu, jangan kau lepaskan ..
Acuhkan semua godaan yg menghampirimu ..
Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan ..
Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan ..
Ukhti..
Yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya ..
Maka peganglah kendali hatimu ..
Lalu, arahkan pada-Nya ..
Dan cintailah dlm diam ..
Dalam hening ..
Itu jauh lebih baik ..

Jauh lebih suci...