Sabtu, 25 September 2010

Zahrana

Cerita ini menuturkan kisah hidup seorang zahrana yg menempuh liku-liku penantian seorang wanita sejati yg ingin segera menggenapkan diennya. Sebagai sesosok wanita nyaris sempurna dimata orang2 sekitarnya, zahrana ternyata menyimpan gemuruh asa bergejolak yg menyisakan pedih dihatinya. Bermula dari kesadarannya saat tak kunjung datang seorang pendamping yg sangat dirindukannya. kembali ingatannya ke masa lalu saat ia mempertaruhkan  semuanya termasuk tawaran2 untuk menikah demi mengejar ambisi cita. Kini saat usianya sudah berkepala tiga dan keinginan untuk menikah semakin membuncah dijiwa, rintangan demi rintangan mesti dilaluinya demi meneguhkan makna pencarian cinta yg sebenarnya. Ia tepiskan segala ego yg dulu pernah bersemanyam dlm kalbu. Yang ia pinta pada-Nya hanyalah seorang laki2 yg bisa membawanya utuk lebih mencintai-Nya. tak lebih dari itu.

Satu persatu pinangan berakhir gurat kecewa dimata orangtua zahrana. Seorang pria berkedudukan yg sangat berpengaruh ditempatnya bekerja pun ikut melamarnya untuk dijadikan seorang istri tapi ditolaknya karena keboborokan moral yg tak bisa ditolerir. Ia tak menyangka perisitiwa itulah yg kemudian membawanya kedalam arus pergolakan batin dan asal timbulnya perisitiwa2 yg menuntunnya ke arah takbir cintanya. Sang pria yg ditolak telah melakukan apapun termasuk meneror dan berusaha menghancurkan kehidupannya.

Cerita terus mengalir,,,,Ia mengundurkan diri dr pekerjaannya sbg dosen dan mengajar santri2 di sebuah sekolah, mendapat tawaran dari seorang rekan kerjanya untuk dijadikan istri kedua, hingga kemudian mendapat secercah harapan baru lewat perkenalan dgn seorang lelaki shalih melalui perantara kyai ditempatnya mengajar. Namun untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak, saat semua persiapan pernikahan sudah matang, tepat di malam sebelum pernikahan hatinya hancur dgn berita bahwa sang calon suami sudah terbujur kaku menghadap kekasihnya. Ibarat jatuh tertimpa tangga pula, sang ayah yg tak kuasa menahan gejolak kesedihan, akhirnya menyusul sang calon menantu dihari yg sama.

Sejak itu zahrana semakin membingkai hatinya dengan selimut cinta pada sang pemilik segala cinta. ia hias malam2nya dgn menghiba dan merayu-Nya. siapa sangka suatu sore, seorang dokter kenalannya, ibu dari mantan mahasiswa bimbingannya semasa menjadi dosen yg akan melanjutkan studinya ke tanah jiran, datang bersilaturrahmi dan membawa semilir angin syurga yg sulit diterima akalnya. Dokter Zulaikha sore itu datang menyampaikan lamaran dari putranya yg telah mengazzamkan diri meminang dosen pembimbingnya. Zahrana bahkan harus mengulang berkali2 untuk memastikan bahwa ia tak salah tafsir dgn apa yg didengarnya. sulit untuk percaya seorang mantan mahasiswa bimbingannya begitu nekat untuk meminangnya. Untuk menghindari kekecewaan demi kekecewaan yg telah berulangkali ditelannya, zahrana mensyaratkan bahwa seandainya pinangan itu serius maka ia ingin pernikahan dilakukan malam itu juga selepas shalat tarawih di mesjid. permohonannya dikabulkan.

"kau serius hasan?"
"iya bu"
"kau bisa mencintaiku?"
"iya bu"
"kalau begitu jgn lg kau panggil aku ibu. panggil aku dik, dik zahrana. coba kau bisa ga?"
"saya coba dik zahrana....tunggu aku di mesjid"
mata zahrana berkaca-kaca mendengarnya. ribuan hamdallah menyesak dlm dada.

Berlangsunglah peristiwa yg slama ini dirindukannya. menjadi seorang istri dari seorang laki2 shalih yg akan menjadi imamnya dan ayah terbaik bagi anak2nya.