Minggu, 07 November 2010

Hening....

Kulakukan apa saja yang bisa kulakukan,menulis tentang hati,tentang jelaga,tentang malam yang hening,,tak ada keajaiban yang bisa kupersembahkan untuk orang-orang tersayang,semua tergantung di awan saja,berpencar ditiap belahan bumi..selain kata tak ada yang bisa kutata,karena setiap puisipun hanya kuselipkan saj ditepi jembatan malam,diberanda hening..
Tak ada suara,hanya detak jam,detak jantung mengiring melepas malam,menyulam serpihan kesadaran pada benang panjang yang melilitku dipembaringan selama mata tak mampu terpejam.
Keindahan itu ada,ketika ketulusan dihadirkan,ketenangan itu ada ketika kepasrahan terus dihamparkan dan kemenangan adalah ketika kita bisa menguasai diri..
Titik-titik cinta-Nya memang penuh rahasia hingga kadang kita diberinya duka dan resah,agar hati tergugah bahwa memang kita sangat lemah dan menyadari bahwa kita akan kembali pada-Nya juga sendiri..
Hening bersama-Mu,ingin aku hening tak jemu mengeja Asma yang kubisa,dengan hati dari rasa rindu yang tak pernah bisa kudatangkan bersama-Mu..
Aku ingin bisa tetap hening,dalam luka dan senyum beragam yang Kau berikan ditiap pemberhentian,tiap pagi dan petang sampai Engkau menjemputku pulang...
Musim hujan berjuang dalam keriangan,berpijak pada kepasrahan antara do'a-do'a yang terbang dari atap keresahan panjang,makin meradang dihalaman mimpi harapan,kata-kata bergetar,berhamburan setelah lama tertimbun ribuan tulisan terangkum tanpa judul..
Diujung gerimis,jika memang akan kau ingkari,lebih baik keringkan saja seluruh embun yang sudah terlanjur basah,aku terbiasa dengan teriknya siang atau apapun tanpa keberatan,karena cuaca yang telah tumbuh dari puluhan perjalanan,dalam pencarian hatimu...