Rabu, 08 Desember 2010

Again..

Semesta yang luluh,serat-serat senja mengabut,dan kita berbincang mengenang genang rintik hujan..
Dicintai begitu dalam oleh seseorang akan memberimu kekuatan, sementara mencintai seseorang begitu dalam akan memberimu keberanian [Lao Tzu]
Tengoklah sejenak kelangit,Allah sedang menyapamu dengan ramah lewat awan,matahari,angin & paginya, tersenyumlah... Allah tau segala beban dipundakmu,semoga Allah memberkahi kita hari ini..
 
✫✫✫✫✫✫✫✫✫Padanya,ingin kumenaruh hati,agar tersimpan rapi,biar tak hilang terbawa arus derasnya godaan,bergelayut manja pada kisi-kisi cinta,agar tak salah memilih, tak salah menitipkan hati ❤❤❤❤❤❤❤❤❤
 
Aku tidak pernah hidup dalam ketakutan,aku tahu setiap orang menuju kematiannya,,hari ini,besok,atau lusa,,kematian akan menjemputku pulang
Kematian itu sudah merupakan ketentuan kodrati yang tidak akan pernah bisa dihindari oleh yang bernyawa,sebab khawatir dan takut, tiada lain karena hal-hal yang bersifat duniawi-materi(merasa senang terhadap dunia, berkumpul dengan anak cuc...u, keluarga, sanak famili,dsb) Begitulah watak manusia Keinginan untuk selalu bersama dengan segala yang telah dicapai dalam hidup di dunia menyebabkan manusia enggan untuk berpisah darinya. Maka muncullah ketakutan dan kekhawatiran akan kematian, hal itu hanya muncul pada orang-orang yang tidak mengetahui hakikat kematian. Padahal kematian takkan pernah terpisah dari hidup.
"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati.Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."(QS.Al Imran:185).
Yang bisa menilai benar itu Allah,bukan manusia,tak berhak manusia menilai sesamanya menganggap paling benar atau paling salah,karena belum tentu dimata Allah.Kita menyembah Allah swt sebaiknya dapat seolah-olah memandang Allah swt atau kal...au belum mampu, kita wajib yakin bahwa Allah swt melihat kita,Allah Maha Tahu setiap gerak hati kita,“Tidaklah kalian ketahui bahwa hati hamba-hamba Allah SWT yang beriman itu dibahagiakan oleh Allah dengan banyak berdzikir kepada-Nya” (Al-Hadid:16)
Allah mempersiapkan pengampunan dosa dan ganjaran yang mulia bagi kaum muslimin dan muslimat yang berdzikir.” (Al-Ahzab:35)
Jangan cuma shalat raganya saja,hatinya juga harus shalat,khusyu', merendah diri dan merasakan seolah-olah betul-betul berdiri di hadapan Allah, sehingga hati tidak menoleh kepada yang lain daripada-Nya,mengumpulkan segenap pikiran dan perhatian kepada-Nya, berdiri dan berbaris seperti orang yang meminta perlindungan, miskin, dan susah. Lalu mengagungkan dan memohon ampunan dari lubuk hati yang paling dalam, karena menginginkan karunia-Nya, mengharap dan cemas dan memalingkan hati dan pandangan dari dunia,berjuang melawan nafsu, sabar dan terus bersabar untuk menguasainya hingga tertunduk hanya kepada Allah karena ingin Allah tidak berpaling dari kita, dari membaca firman Allah yang disertai dengan perenungan beralih kepada mengagungkan-Nya dengan penyucian, kemudian berdoa dalam sujud, memohon ampun, dan meminta perlindungan dari segala keburukan. Alangkah agungnya suasana saat itu dan alangkah agungnya apa yang dihadapi saat menghadap Allah dengan segenap hati dan anggota tubuh kita, mengharapkan rahmat dan memohon kasih sayang-Nya dengan jiwa yang berdosa, hina, rendah, miskin dan meminta pertolongan.Karena kita menghadapi fitnah dan cobaaan setiap hari, maka kita memohon kepada Allah agar melindungi kita, menjaga, menetapkan dan menerima kita,kita memohon agar diberi hidayah, taufiq dan dibuka hati. Jika diterima, maka kita meraih kemenangan,
Tentang perbedaan “Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah) (Al-Baqarah – 269),hukum-hukum agama Islam baik yang mengatur ibadah maupun kemasyarakatan semua yang diterima Nabi harus disampaikan dan diajarkan kepada umatnya, sementara masalah ruhani hanya bisa diberikan kepada orang-orang tertentu dengan kapasitas masing-masing.